System Power Monitoring
Wildan Maulana
1220301010
Mahasiswa Politeknik Negeri
Lhokseumawe
Jurusan Teknik Elektro Program Studi
Instrumentasi dan Otomasi Industri
Email : maulanawildan_12@yahoo.co.id
1.
Pendahuluan
Di industri
masih jarang bahkan mungkin belum ada suatu system yang digunakan untuk
mengetahui historis pemakaian daya listrik secara lengkap, mereka hanya
mengetahui daya akhir yang digunakan dari sistem tersebut.
Pemakaian
daya listrik baik untuk kebutuhan rumah tangga maupun dalam dunia industri
mempunyai beban yang bersifat reaktif induktif. Kerugian daya yang disebabkan
beban reaktif induktif bisa dikurangi dengan daya reaktif kapasitif yang bisa
diperoleh dengan memasang rangkaian kapasitor (kapasitor bank) paralel dengan
beban
Bagaimana
agar dapat mengukur apa yang tidak terlihat, Satu-satunya cara untuk mengukur
sesuatu dengan beberapa jenis instrumen. Pemantauan listrik untuk waktu yang
lama. Proses ini sangat terlibat dengan teknis dan biasanya digunakan oleh
produsen besar untuk mengontrol dan memantau kekuatan tersebut.
2.
Tujuan Power Monitoring
·
Manjaga agar kebijakan yang sedang
diimplementasikan sesuai dengan tujuan dan sasaran.
·
Menemukan kesalahan sedini mungkin sehingga
mengurangi risiko yang lebih besar.
·
Melakukan tindakan modifikasi terhadap
kebijakan apabila hasil monitoring mengharuskan untuk itu.
- Monitoring adalah aktifitas
yang ditujukan untuk memberikan informasi tentang sebab dan akibat dari
suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan.
- Monitoring dilakukan ketika
sebuah kebijakan sedang diimplementasikan.
- Monitoring diperlukan agar
kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan tindakan
perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar.
3.
Dasar Teori
·
Monitoring (pemantauan)
Monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai
kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar
tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang
menunjukkan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring akan memberikan informasi tentang
status dan kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan
berulang dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan
tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk mengevaluasi
kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas efek tindakan dari
beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan manajemen yang sedang
berjalan. Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab permasalahan.
·
Power
Monitoring
Power
monitoring adalah proses pengumpulan data daya dan pengukuran kemajuan daya
atas objektif program atau memantau perubahan, yang focus pada proses daya dan
keluaran daya.
·
Data dan Informasi untuk monitoring
§ Metode
dokumentasi: dari berbagai laporan kegiatan seperti laporan
tahunan/semesteran/bulanan.
§ Metode survei:
tujuannya untuk menjaring data dari para stakeholders, terutama
kelompok sasaran.
§ Metode
observasi lapangan: untuk mengamati data empiris di lapangan dan bertujuan
untuk lebih meyakinkan dalam membuat penilaian tentang proses dari kebijakan.
Dapat digunakan untuk melengkapi metode survei.
§ Metode
wawancara: pedoman wawancara yang menanyakan berbagai aspek yang berhubungan
dengan implementasi kebijakan perlu dipersiapkan.
§ Metode
campuran: misalnya campuran antara metode dokumentasi dan survei, atau metode
survei dan observasi, atau dengan menggunakan ketiga atau bahkan keempat metode
di atas
§ Metode FGD:
dengan melakukan pertemuan dan diskusi dengan para stakeholdersyang
bervariasi. Dengan cara demikian, maka berbagai informasi yang lebih valid akan
dapat diperoleh melalui cross check data dan informasi dari
berbagai sumber.
·
Jenis-jenis Monitoring
§ Kepatuhan (compliance):
jenis monitoring untuk menentukan tingkat kepatuhan implementor terhadap standar
dan prosedur yang telah ditetapkan.
§ Pemeriksaaan (auditing):
jenis monitoring untuk melihat sejauh mana sumberdaya dan pelayanan sampai pada
kelompok sasaran.
§ Akuntansi (accounting):
jenis monitoring untuk mengkalkulasi perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi
setelah diimplementasikan suatu kebijakan.
§ Eksplanasi (explanation):
jenis monitoring untuk menjelaskan adanya perbedaan antara hasil dan tujuan
kebijakan.
4.
Pembahasan
Sistem tenaga listrik berkembang terus mengikuti kebutuhan
konsumen akan tenaga listrik. Untuk dapat mengoperasikan system tenaga listrik
yang terus berkembang, maka fasilitas operasi khususnya untuk system monitoring
dan control juga harus dikembangkan. Ke depan, teknik tenaga lsitrik menuju ke
wilayah hijau dan intelligent. Hijau berarti ramah lingkungan, sedangkan
intelligent dapat diartikan pintar dan otomasi.
Untuk itu pengembangan system monitoring dan
kontrol untuk operasi system tenaga harus mencakup strategi-strategi sebagai
berikut :
a)
Dapat
meningkatkan keandalan dan power quality.
Keandalan berkaitan dengan waktu kegagalan.
Diupayakan agar waktu kegagalan dapat dikurangi seminimal mungkin untuk
mendapatkan nilai keandalan yang tinggi. Sedangkan power quality lebih mengarah
kepada kualitas dari tenaga listrik yang dihasilkan, seprti pengaturan
tegangan, frekwensi dan lain-lain. Pengembangan system monitoring dan control
ke depan harus dibangun dengan tujuan untuk menghasilkan keandalan yang tinggi
dan power quality yang sesuai standard.
b)
Dapat
mengurangi biaya operasi
Untuk keperluan penyediaan tenaga listrik bagi
para pelanggan diperlukan beberapa peralatan listrik yang dihubungkan satu
dengan yang lain dan mempunyai relasi secara keseluruhan akan membentuk satu
system tenaga. Peralatan listrik yang dimaksudkan disini adalah sekumpulan
pusat pembangkit listrik yang dihubungkan oleh jaringan transmisi dengan pusat
beban (dalam hal ini gardu induk) sehingga menjadi suatu kesatuan interkoneksi.
Dalam operasi system tenaga listrik yaitu pada
proses penyediaan tenaga listrik bagi para pelanggan, memerlukan biaya bahan
bakar yang tinggi dan terdapat rugi-rugi jaringan. Keduanya merupakan
factor-faktor yang harus ditekan agar menjadi sekecil mungkin dengan tetap
memperhatikan mutu dan keandalan system dalam menyuplai daya.
c)
Meningkatkan
outage restoration time
Tidak bisa dipungkiri bahwa gangguan terhadap
operasi system tenaga listrik pasti akan terjadi. Hal yang harus dilakukan
adalah menyiapkan langkah-langkah untuk mengatasi gangguan dan yang paling
penting adalah jika terjadi gangguan, bagaimana dapat mempercepat waktu
keluaran akibat gangguan ke kondisi normal lebih cepat.
d)
Meningkatkan
pelayanan kepada konsumen
Tujuan akhir proses penyediaan tenaga listrik
adalah untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Peningkatan pelayanan harus terus
dilakukan agar konsumen dapat menikmati tenaga listrik sesuai yang diharapkan. Pengembangan
monitoring dan control tentunya harus memperhatikan faktor-faktor tersebut.
e)
Real time data
Real time data didapatkan dari system real time
monitoring yang dapat memberikan informasi secara real time tentang keadaan
status system agar dapat dijadikan dasar untuk melakukan tindakan yang lebih
cepat untuk pemulihan, proteksi atau tindakan lainnya.
5.
Simpulan
§ Monitoring
adalah aktifitas yang ditujukan untuk memberikan informasi tentang sebab dan
akibat dari suatu kebijakan yang sedang dilaksanakan.
§ Monitoring
dilakukan ketika sebuah kebijakan sedang diimplementasikan.
§ Monitoring
diperlukan agar kesalahan awal dapat segera diketahui dan dapat dilakukan
tindakan perbaikan, sehingga mengurangi risiko yang lebih besar
§ Energi listrik merupakan hal terpenting dalam kehidupan masyarakat
sekarang ini. Pemantauan terhadap pemakaian energi
listrik diperlukan untuk mengurangi
pengunaan daya energi listrik berlebihan, untuk itu perlu adanya alat
instrument monitoring pengunaan daya energi listrik, batasan pengunaan daya dan
proteksi daya Listrik.
6.
Daftar Pustaka
·
Listrik / Elektrik Power System, 15 Maret 2007,
http://listrik-listrik.blogspot.co.id/2007/03/sistem-monitoring-kontrol-dan-proteksi.html
Posted by 9:54 AM and have
0
comments
, Published at
No comments:
Post a Comment